Muhammad bin Maslamah

  • Informasi Awal

  • TRIBUNNEWSWIKI.COM- Muhammad bin Maslamah adalah sahabat Rasulullah SAW dari kalangan Anshar.

    Muhammad bin Maslamah berasal dari suku Aus di Madinah.

    Ia memiliki fisik tinggi besar dan sifat pendiam, pemikir, amanah serta taat menjalankan agama.

    Namanya dikenal sebagai orang yang pemberani.

    Selain itu, ia juga selalu berada di barisan terdepan dalam medan pertempuran. (1) 

    Baca: Zaid bin Tsabit

    Muhammad bin Maslamah 1 Ilustrasi pertempuran Muhammad bin Maslamah bersama sahabat Rasulullah SAW

    Muhammad bin Maslamah atau disapa Abu Abdullah.

    Ia lahir 22 tahun sebelum Bi'tsah (pengutusan Rasulullah SAW).

    Muhammad bin Maslamah mempunyai ayah bernama Maslamah bin Salma dan ibunya bernama Khulaidah binti Abu Ubaid yang dipanggil Ummi Sahm.

    Pada masa itu penduduk Yahudi Madinah tengah menantikan seorang nabi yang tellah dikabarkan kedatangannya oleh Nabi Musa.

    Mereka mengatakan bawa, nabi yang akan diutus itu bernama Muhammad.

    Ketika penduduk Arab mendengarnya mulailah mereka memberikan nama anak-anak mereka dengan nama Muhammad.

    Karena itulah Muhammad bin Maslamah diberi nama Muhammad oleh orang tuannya.

    Tidak hanya Muhamad bin Maslamah, banyak juga yang lain dimasa beliau yang diberi nama Muhammad.

    Bahkan Abdul Wahab asy-Sya’rani menulis 15 nama orang yang bernama Muhammad yaitu, Muhammad bin Sufyan, Muhammad bin Uhaihah, Muhammad bin Humran, Muhammad bin Khuza’iy, Muhammad bin Adi, Muhammad bin Usamah, Muhammad bin Bar, Muhammad bin Harits, Muhammad bin Hirmaz, Muhammad bin Khauli, Muhammad bin Yahmad, Muhammad bin Yazid, Muhammad al-Usaidi, Muhammad al-Fuqaimi, dan Muhammad bin Maslamah.

    Muhammad bin Maslamah dikarunia keturunan yang terdairi dari 10 putra dan 6 putri diantaranya bernama Ja’far, Abdullah, Sa’d, Abdur Rahman dan Umar.

    Muhammad bin Maslamah termasuk Muslim awalin. Beliau baiat di tangan Mushab bin Umair sebelum Sa’ad bin Mu’adz.

    Setelah peristiwa Hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW menjalinkan persaudaraan antara Muhammad bin Maslamah dengan Ubaidah bin Al Jarrah. (2) 

    Baca: Machmud Singgirei Rumagesan

    Muhammad bin Maslamah masuk Islam di bawah bimbingan Mush'ab bin Umair yang merupakan utusan pertama Rasulullah SAW di Madinah.

    Ia memeluk agama Islam sebelum orang yang berpengaruh di masuk Islam, seperti Usaid bin Hudair dan Sa'ad bin Mu'adz.

    Selain itu, ia juga bergabung dalam setiap pertempuran untuk mempertahankan kemuliaan Islam.

    Salah satunya pertarungan yang diikuti Muhammad bin Maslamah yaitu perang Tabuk.

    Muhammad bin Maslamah mendapatkan tudags bersama sahabat Ali bin Ali Thalib agar tetap di Madinah untuk menjaga kota tersebut.

    Sifat kegigihannya dan kesetiaan membela Islam membuat Rasulullah SAW mempercayakan pasukan Islam ke Muhammad bin Maslamah.

    Pada Perang Uhud, ia dipercaya untuk membawahi 50 prajurit dan memberinya tugas untuk melakukan patroli sepanjang malam di perkemahan pasukan Islam.

    Pada saat itu, pasukan Islam sedikit kewalahan untuk menghadapi musuhnya.

    Pertempuran itu menjatuhkan tujuh puluh prajurit Muslim dan sebagian berlari untuk menyelamatkan diri.

    Sedangkan Muhammad bin Maslamah dan prajurit lainnya membentuk pasukan kecil untuk melindungi keselamatan Nabi Muhammad SAW.

    Pada tahun keempat hijrah, Rasulullah SAW menemui sebuah suku Yahudi yaitu Bani Nadir untuk meminta bantuan.

    Namun, Bani Nadir tengah merencanakan membunuh Nabi.

    Nabi Muhammad SAW segera kembali ke pusat kota Madinah dan memanggil Muhammad bin Maslamah untuk mengirimnya ke suku tersebut.

    Dalam jangka sepuluh hari, Muhammad bin Maslamah membawa perintah Nabi supaya Bani Nadis harus meninggalkan Madinah.

    Maka dari itu, Muhammad bin Maslamah merupakan sahabat setia, pembari dan jujur.

    Kepercayaan itu tidak putus sampai Nabi Muhammad SAW wafat saja.

    Namun, Muhammad bin Maslamah juga mendapat kepercayaan dari para khilafah, contohnya pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab sebagai menjadi salah satu menteri.

    Selain itu, Muhammad bin Maslamah juga dianggap sebagai teman dan penasihat terpercaya sang khalifah.

    Sebelum dia diangkat menjadi menteri, ia dikirim ke Fustat, Mesir, untuk menopang pasukan Amr bin Ash. Karena saat itu Amr memang meminta Khalifah Umar untuk mengirimkan bala bantuan untuk memperkuat ekspedisinya. Umar mengirimkan empat detasemen yang setiap detasemen terdiri dari seribu prajurit.

    Salah satu detasemen tersebut dipimpin oleh Muhamad bin Maslamah.

    Kepada Amr, Umar menyampaikan sebuah pesan bahwa ia mengirimkan Muhamad bin Maslamah untuk membantu meraih kejayaan dalam menjalankan misinya.

    Maka Amr harus menerima Maslamah dan memaafkannya jika Maslamah melakukan sebuah kesalahan.

    Nyatanya, Maslamah memberikan kontribusi yang berharga bagi kesuksesan misi yang dijalankan Amr di Fustat tersebut.

    Setelah kepemimpinan Umar digantikan oleh Usman bin Affan, Maslamah juga tetap mendapatkan kedudukan yang terhormat di mata khalifah ketiga tersebut. (2)

    Baca: Perang Uhud

    pedang muhammad bin maslamah Ilustrasi pedang Rasulullah yang diberikan Muhammad bin Maslamah
  • Mematahkan Pedang Rasulullah

  • Muhammad bin Maslamah mendapatkan hadiah yang diberi Rasulullah SAW berupa sabilah pedang.

    Rasulullah SAW berpesan kepada beliau, “Selama bertempur melawan orang-orang Musyrik, maka kamu harus terus memerangi mereka dengan pedang ini. Namun, ketika tiba waktunya saat orang-orang Islam saling berperang satu sama lain, kamu harus mematahkan pedang ini, dan tetap diam di rumah sampai seseorang membunuhmu atau kematian menghampirimu.”

    Muhammad bin Maslamah melaksanakan nasehat Nabi saw tersebut dengan sebaik-baiknya.

    Hingga sampai pada peristiwa yang menyedihkan, terjadinya kerusuhan-kerusuhan hingga Khalifah Utsman bin Affan disyahidkan.

    Setelah peristiwa itu, Muhammad bin Maslamah melaksanakan wasiat Rasulullah saw yang disampaikan kepadanya.

    Beliau patahkan pedang pemberian Rasulullah SAW itu.

    Sebagai penggantinya beliau menggunakan sebilah pedang kayu untuk berjaga-jaga. (1)

    Baca: Khalid bin Walid

    Muhammad bin Maslamah meninggal di Madinah pada tahun 43 hijriah.

    Muhammad bin Maslamah tidak mengikuti perang Jamal dan Shiffin karena menghindari terjadinya fitnah. Ia meninggal dalam usia 77 tahun. (2)

    Baca: Dinasti Abbasiyah

    (Tribunnewswiki.com/ Husna)

    [embedded content]

    0 Response to "Muhammad bin Maslamah"

    Post a Comment